Film Indonesia Terbaik untuk Ditonton agen sbobet Untuk waktu yang lama, Hollywood dan Bollywood telah mendominasi industri pembuatan film. Dan meskipun Hollywood memiliki jangkauan yang lebih luas di seluruh dunia, Bollywood mengambil trofi dalam produksi film tahunan dan memiliki pemirsa yang lebih besar.
Negara-negara seperti Hong Kong juga telah mendapatkan reputasi untuk film mereka dan terutama dikenal dengan film seni bela diri mereka. Nollywood, industri film Nigeria, juga telah menjadi industri yang menonjol dan lebih dikenal luas selama bertahun-tahun.
Korea Selatan telah menguasai Asia selama dekade terakhir dan baru-baru ini mencapai jangkauan dunia dengan Squid Game dan Parasite. Namun, Indonesia belum banyak mendapat sorotan meskipun industri filmnya terkemuka dan banyak film yang layak mendapat penghargaan.
‘The Night Comes for Us’ (2018)
Skenario The Night Comes for Us awalnya diadaptasi menjadi novel grafis sebelum dirilis sebagai film kemudian. Ini juga merupakan film Indonesia pertama yang dirilis oleh Netflix. Film thriller aksi ini mengikuti kisah seorang penegak hukum, Ito (Joe Taslim), yang harus melawan Six Seas Triad (Triad Asia Tenggara), sekelompok penegak yang pernah menjadi bagiannya.
‘Photocopier’ (2021)
Mesin fotokopi, sebuah film drama misteri kejahatan, ditayangkan perdana di Festival Film Internasional Busan ke-26 di Korea Selatan. Seorang mahasiswi bernama Sur (Shenina Syawalita Kayu Manis), bersama dengan anggota lain dari kelompok teater kampusnya, diundang ke rumah pemimpin kelompok Rama Soemarno (Giulio Parengkuan) untuk pesta.
‘Kartini’ (2017)
Kartini adalah film biografi berdasarkan pahlawan emansipasi wanita revolusioner Indonesia, Raden Adjeng Kartini. Lahir pada tahun 1879, Kartini (Dian Sastrowardoyo) tumbuh dalam gadunslot88.com keluarga bangsawan Jawa di Hindia Belanda (sekarang Indonesia) dan bersekolah di sekolah dasar berbahasa Belanda. Meskipun ada larangan bagi wanita yang mengejar pendidikan tinggi, dia kemudian menyadari bahwa itulah yang paling dia inginkan.
‘Laskar Pelangi’ (2008)
Sejak dirilis pada tahun 2008, Laskar Pelangi telah menjadi tontonan pokok sinema Indonesia dan klasik yang tetap tak terkalahkan. Cerita berlatar di Belitung, Sumatera, di mana sebagian besar penduduknya hidup dalam kemiskinan, dan industri timah merupakan satu-satunya sumber ekonomi masyarakat.
Dua guru inspiratif, Bu Muslimah (Cut Mini Theo) dan Pak Harfan (Ikranagara), mengajar di SD Muhammadiyah Gantong, sekolah kecil tanpa fasilitas, sepuluh siswa, dan tiga staf pengajar.
Komentar Terbaru